Pahami Standar Inspeksi Hydrant sesuai PERMEN PURR dan NFPA

30 September 2024 Edukasi


foto produk

Aspek terpenting untuk menjaga hydrant berfungsi dengan baik adalah melakukan inspeksi rutin.  Inspeksi ini berfungsi untuk memastikan korosi, atau hambatan yang dapat mengganggu operasional hydrant. 

Namun, dalam memelihara hydrant ternyata memiliki standar yang ditetapkan. Agar kamu dapat mengetahui standar inpeksi dari hydrant, pada artikel ini akan membahas tentang standar inpeksi hydrant menurut NFPA. 

Yuk baca selengkapnya !!!

Bagaimana Standar Inpeksi Hydrant yang berlaku di Indonesia? 

Tahu kah kamu, di Indonesia telah mengatur standar inpeksi hydrant berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PERMEN PUPR) No:26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. 


Dengan adanya standar ini, dapat menjadi acuan yang tepat dalam upaya penyelamatan pada penghuni dari situasi kebakaran. Sehingga, pemilik gedung atau pengelola memiliki tanggung jawab mengenai inspeksi fire hydrant.  Namun, dalam pengujian dan inpeksi fire hydrant system wajib dilakukan oleh petugas yang telah terlatih. Hal ini penting agar jika ditemukan kesalahan atau kerusakan pada komponen, tindakan yang sesuai dapat segera diambil.


Tak hanya dari PERMEN PUPR saja, ternyata standars inspeksi juga harus mengacu pada NFPA (National Fire Protection Association) 25 tentang tentang Standar Inspeksi, Pengujian, serta Pemeliharaan Sistem Perlindungan Kebakaran Berbasis Air. 

Saat Inpeksi Hydrant, komponen apa yang harus di check? 

Tentunya dalam melakukan pengujian serta inspeksi hydrant semua komponen wajib untuk dicek. Berikut adalah komponen apa saja yang perlu dilakukan pengecekan: 

  1. Water Reservoir (Tangki Air)

Salah satu komponen yang wajib di check saat melakukan inspeksi hydrant adalah water reservior (Tangki Air). Dengan melakukan inspeksi tangki air, maka dapat memastikan air dapat tercukupi. Tak hanya itu, pengujiaan tangki air juga digunakan melihat apakah ada kontaminasi pada tangki air yang dapat mempengaruhi kinerja kebakaran.  Sehingga nantinya hydrant dapat berfungsi dengan baik disaat sedang dibutuhkan. 

  1. Hydrant Pump

Komponen selanjutnya yaitu pompa hydrant. Hal ini digunakan untuk memastikan aliran air dan tekanan telah sesuai dengan standar. Sebab jika tidak sesuai pada standar yang ada makan dalam pengoperasian hydrant biasanya mengalami kegagalan. Sehingga sangat diperlukan pengecekan secara rutin serta menguji tekanan air dan kondisi fisik pompa.

  1. Sistem Pipa Tegak dan Selang Kebakaran

Kamu dapat juga menguji pipa tegak dan selang kebakaran. Sebab dari pengujian ini dapat mendeteksi kebocoran, korosi, hingga penyumbatan yang dapat mengganggu aliran air. Sehingga menjadi sangatlah penting, pipa dan selang dapat berfungsi dengan baik. 

  1. Sistem Sprinkler Otomatis

Selanjutnya kamu dapat menguji sprinker otomatis. Apakah komponen tersebut dapat merespon jika adanya peningkatan suhu dengan mengeluarkan air secara otomatis.  Sehingga nantinya dapat membantu dalam menghambat penyebarluasan dari kebakaran. 

  1. Hydrant Box

Komponen yang tak kalah penting untuk dilakukan inspeksi yaitu hydrant box. Hal ini dikarnakan pada hydrant box biasanya digunakan untuk menyimpan alat alat pemadam kebakaran seperti selang maupun nozzle. Sehingga jika alat-alat yang ada tidak terawat atau hilang, maka akan menghambat proses pemadaman api.

Standar Inpeksi Menurut NFPA (National Fire Protection Association) 25 

Dalam memastikan sistem fire hydrant berfungsi dengan baik, sangat penting untuk melakukan inspeksi sesuai dengan standar NFPA 25. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

  1. Langkah pertama, kamu dapat berkoordinasi dengan tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam mengaktifkan hydrant. 

  2. Setelah hydrant aktif, lakukan pemeriksaan visual untuk mengetahui keadaan sekitar area hydrant.

  3. Periksa semua katup hydrant, sambungan, dan sistem perpipaan. Jika perlu, buka setiap katup dan amati kinerjanya. Segera ganti komponen yang terdeteksi bermasalah.

  4. Pastikan juga untuk memeriksa kondisi tutup katup dan pelumasnya agar hydrant dapat berfungsi dengan baik saat digunakan.

  5. Pasang peralatan hydrant seperti selang dan nozzle untuk memastikan semua komponen siap digunakan.

  6. Nyalakan pompa hydrant dan periksa aliran serta tekanan air. Selama proses ini, perhatikan apakah ada kebocoran; jika ditemukan, segera lakukan perbaikan.

  7. Pastikan untuk memeriksa kejernihan air yang mengalir dari instalasi hydrant.

  8. Lakukan flushing untuk menghilangkan endapan dalam instalasi, karena endapan tersebut dapat menghambat aliran air. Tutup kran air secara perlahan setelah flushing untuk menghindari terjadinya water hammer yang dapat merusak sistem perpipaan.

  9. Terakhir, dokumentasikan seluruh kegiatan inspeksi yang telah dilakukan agar dapat digunakan di masa mendatang dan memastikan kepatuhan terhadap standar yang berlaku.




Jadi inpeksi fire hydrant sistem sangatlah penting, dalam menjaga hydrant dapat berfungsi dengan baik. Standar dalam melakukannya juga telah diatur kedalam PERMEN PURR No:26/PRT/M/2008  dan NFPA 25. 

Dalam melakukan inpeksi perlu adanya pengecekan pada komponen-komponen hydrant seperti: water reservior, hydrant pump, dan komponen lainnya. Tak hanya mengecek komponen saja, kamu juga harus mengikuti standar dari NFPA 25 dalam inpeksi fire hydrant. Semoga bermanfaat. 

Jika kamu memerlukan alat pemadam kebakaran, kamu dapat mempercayakan pada AKM Corporation. Hubungi kami sekarang juga dan dapatkan penawaran lebih lanjut.